Sementara brand-brand terkemuka saat ini dapat menerapkan pendekatan bertahap terhadap konsumen dengan mendengarkan (Listen) kebutuhan mereka, menarik perhatian (Tease) dan luncurkan (Reveal) kampanye atau produk serta perkuat (Reinforce) interaksi dengan konsumen
“Sebagai platform berbasis minat yang mendorong terjadinya percakapan, interaksi menjadi penting di Twitter. Banyak insights yang dapat diperoleh dari percakapan konsumen di Twitter. Dari insights tersebut, brand dapat menyasar audiens mereka dengan menciptakan kampanye dan komunikasi yang lebih efektif. Bukan hanya untuk menarik perhatian, tapi juga untuk berinteraksi dengan mereka. Konsumen pun bisa lebih mudah menemukan brand favorit dan produk unggulannya," tutup Dwi. (TYO)
Advertisement
Survei Twitter: 25 Persen Konsumen Tetap Belanja Daring Meski Mal Mulai Buka
Dari hasil survei di Twitter, 25 persen konsumen mengaku akan tetap berbelanja online meski toko offline sudah buka lagi.

Survei Twitter: 25 Persen Konsumen Tetap Belanja Daring Meski Mal Mulai Buka. (Foto: MNC Media)
Follow Saluran Whatsapp IDX Channel untuk Update Berita Ekonomi
Follow
Advertisement
Advertisement