IDXChannel - Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, mengungkapkan pada tahun ini sektor perhotelan tengah berjalan kearah pemulihan pasca dihantam pandemi covid 19.
Pemulihan tersebut, menurut Ferry akan didorong dari adanya aktivitas politik jelang pemilu pada Februari 2024.
Menurut Ferry, menjelang tahun politik makin banyak rapat-rapat partai politik hingga sebagian aktivitas kampanye yang diselenggarakan di hotel-hotel. Hal itu menjadi katalis positif bagi sektor perhotelan terutama di kota-kota besar.
"Ini bisa menjadi indikasi bahwa pasar hotel ini akan tumbuh lebih baik, terutama terkait dengan pilpres, pemilu ke depan, mungkin menjadi salah satu pendorong hotel akan tumbuh. Karena memang biasanya kegiatan politik ini diadakan di hotel," ujar Ferry dalam media briefing Colliers secara virtual, Kamis (20/7/2023).
Menurut Ferry, secara keseluruhan performa hotel di Jakarta, Bali, dan Surabaya di kuartal II-2023 terus membaik. Sebagai contoh di Jakarta, tingkat Occupancy Rate rerata hotel 58,1%, sedangkan di Bali tingkat okupansi hotel berada di angka 62,8%, dan Surabaya 53,8% sepanjang kuartal II 2023.
"Tingkat hunian, tahun 2019 ke 2020 memang sangat rendah, tahun 2022 sudah mulai kembali normal, dan tahun 2023 di kuartal II tingkat hunian sudah kembali ke angka ketika sebelum terjadi pandemi," lanjutnya.
Selain sentimen politik, pelonggaran mobilitas juga menjadi faktor pendorong mulai pulihnya okupasi sektor perhotelan. Terutama, hotel-hotel di Bali yang menjadi destinasi wisata, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik.
Colliers mencatat jumlah mancanegara yang mendarat di Bandar I Gusti Ngurah Rai Bali sejak awal Januari 2023 hingga saat ini sudah tembus 2 juta pengunjung. Jauh lebih baik dibandingkan 2020 yang masih di bawah 2 juta wisatawan atau 2021 yang justru tidak ada sama sekali wisatawan.
"Bali bisa kelihatan, antara tingkat hunian di Bali, antara tahun 2019 - 2023 itu sudah mulai sama, artinya tingkat hunian sudah kembali normal, dia sempat terjadi turun drastis sekali 3 tahun terakhir, tapi di 2023 ini sudah normal, dan ini sebetulnya sejalan dengan jumlah kedatangan wisatawan manca Negara," lanjutnya.
Kedua sentimen tersebut akhirnya juga turut mengerek dari sisi harga sewa perhotelan di Jakarta, Surabaya, maupun Bali. Saat ini rerata harga sewa kamar hotel di Bali tembus USD125,84 per malam, sedangkan di Jakarta USD63,39 per malam, dan Surabaya USD41,61 per malam.
Jika dibandingkan dengan 2022, harga sewa hotel di Bali hanya USD109,86 per malam, Jakarta USD56,57 per malam, sedangkan Surabaya USD36,62 per malamnya.
"Kalau kita lihat tarif kamar, kita lihat di Bali sudah melebihi waktu pandemi, jadi mereka sudah mulai pede dan kota lain seperti Jakarta dan Surabaya sudah naik, tapi belum mencapai tingkat ke sebelum pandemi tapi kalau di Bali sudah membaik," pungkasnya. (NIA)