Saat itu, BBM diperkirakan mengerek inflasi hingga 6 persen, namun ternyata realisasinya hanya 5,4 persen.
"Kalau tahun ini inflasi sudah tinggi kemungkinan inflasi kita ini asumsinya lebih rendah dan terkendali di angka 3,66 persen, selain ada ancaman ekonomi yang melambat," imbuhnya.
Senada, Ekonom Senior INDEF, Muhammad Nawir Messi mengatakan, meskipun tahun depan masih ada potensi kenaikan harga pangan dan energi, namun BBM kemungkinan tidak akan naik lagi.
Menurutnya, menaikkan harga BBM di tahun politik adalah tindakan yang dapat mengancam para penguasa. Pasalnya itu adalah kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
"BBM sudah naik dan saya kira kalau pun ada gejolak yang lebih tajam di lingkungan global, pemerintah tidak akan melakukan penyesuaian lebih jauh lagi ke harga BBM. Ingat, tahun depan tahun politik, bunuh diri penguasa kalau naikkan lagi harga menjelang Pemilu," jelasnya.
Nawir menyebut, hal itu juga akan merusak popularitas partai maupun calon legislatif dan presiden yang diusung.