"Kami memutuskan tahun depan tidak impor beras, agar petani bisa tanam padi yang banyak serta harga di pasaran bagus," lanjutnya.
Menurut Zulhas, Indonesia selama ini mengimpor pangan hingga 30 juta ton. Dengan kata lain, masyarakat Indonesia bergantung pada berbagai produk pangan impor mulai dari gandum, gula, beras, buah-buahan, hingga kopi
"Dan sekarang waktunya swasembada pangan, kemudian swasembada air, energi dan hilirisasi yang kita tuju di akhir," ujarnya.
Dia meminta seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) terkait untuk aktif berkolaborasi dan saling memberi dukungan untuk sesegera mungkin mewujudkan swasembada pangan. Mengingat program tersebut sulit dijalankan jika hanya dijalankan satu pihak saja.
"Semua harus satu tim kompak, dan kolaboratif sebab ini waktunya membangun swasembada pangan nasional, serta meninggalkan ketergantungan impor pangan," kata Zulhas.