sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tak Ada Virus PMK Serang Sapi Peternak di Kalbar dalam Dua Bulan Terakhir

Economics editor Achmad Al Fiqri
13/10/2022 06:38 WIB
Penyebaran virus PMK sudah semakin terkendali, salah satunya di Kalimantan Barat.
Tak Ada Virus PMK Serang Sapi Peternak di Kalbar dalam Dua Bulan Terakhir (FOTO: Dok MNC Media)
Tak Ada Virus PMK Serang Sapi Peternak di Kalbar dalam Dua Bulan Terakhir (FOTO: Dok MNC Media)

IDXChannel - Penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sudah semakin terkendali, salah satunya di Kalimantan Barat. Selama dua bulan terakhir tidak ditemukan lagi tambahan sapi yang terjangkit virus tersebut.

Saat ini di Kalbar, tercatat ada 1.822 ekor sapi terjangkit virus PMK berhasil sembuh sebanyak 1.712 ekor atau dengan tingkat kesembuhan mencapai 93,96 persen.

Klaim itu diungkapkan saat Satgas PMK Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan monitoring dan evaluasi secara langsung ke Provinsi Kalimantan Barat.

“Sehingga Provinsi Kalimantan Barat saat ini menuju zero reported cases, dengan melakukan serangkaian upaya kolaboratif, baik dengan TNI/Polri hingga level Kecamatan dan Desa,” terang Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat Munsif, dalam keterangannya yang dikutip Kamis (13/10/2022).

Hingga saat ini, kata Munsif, Provinsi Kalimantan Barat masih melakukan sejumlah upaya guna meminimalisir kasus PMK. Salah satu yang dilakukan dengan mempercelat vaksinasi PMK di seluruh ternak di Kalimantan Barat.

"Target ternak yang tervaksin adalah 113.600 dosis, sementara hingga 10 Oktober 2022 capaian vaksin adalah 51.120 dosis," tuturya.

Tak hanya vaksinasi, Kalimantan Barat juga berupaya meningkatkan KIE kepada seluruh peternak dan stakeholder terkait, hingga mengoptimalkan penerapan biosekuriti. Selain itu, kata Munsif, pihaknya juga melakukan pengobatan pada ternak terdampak PMK yang sudah mencapai 4.347 ekor.

"Selain itu melakukan peningkatan kapasitas SDM dan tenaga pendukung penanganan PMK dengan total petugas yang sudah dilatih mencapai 121 orang, hingga penyediaan sarana dan prasarana pendukung seperti obat-obatan, vitamin, dan spuit," tandasnya.

Menanggapi itu, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah merasa, bukan hal yang mudah dalam mengendalikan PMK. Ia pun bangga terhadap penanganan wabah PMK di Provinsi Kalimantan Barat.

“Bukan berarti tugas kita selesai, justru kewaspadaan perlu semakin ditingkatkan untuk mencegah PMK masuk lagi ke Kalimantan Barat,” tutupnya. (RRD)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement