"Berjuang untuk mendapatkan beras dari luar negeri yang negara-negara lain juga bertahan menyimpan untuk penduduk mereka sendiri, nanti saya kira ada rapat khusus di tingkat pusat," ungkap Tito.
Tito menambahkan, di dalam Ratas juga Presiden Jokowi meminta agar cadangan beras tersedia minimal dua juta ton hingga akhir tahun.
Upaya ini dinilai tak mudah, karena harus
menyerap produksi dalam negeri yang jumlahnya nerkurang sehingga berdampak terhadap tingginya harga.
Begitu pula dengan upaya impor, karena beberapa negara memilih menahan produksinya untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
"Ada beberapa negara yang biasanya kita mengimpor (dari) negara tersebut, mereka menahan untuk kebutuhan dalam negerinya, kalaupun melepas dengan harga yang tinggi, ini tantangannya," papar Tito.