sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tak Hanya Resesi, Sri Lanka Mulai Dibayangi Krisis Pangan

Economics editor Yulistyo Pratomo
17/06/2022 13:18 WIB
Resesi ekonomi sudah menghajar habis-habisan hampir setiap sudut perekonomian warga Sri Lanka. Kini negara itu mulai dibayangi oleh krisis pangan.
Tak Hanya Resesi, Sri Lanka Mulai Dibayangi Krisis Pangan. (Foto: MNC Media)
Tak Hanya Resesi, Sri Lanka Mulai Dibayangi Krisis Pangan. (Foto: MNC Media)

Dari catatan yang diterbitkan pemerintah, Inflasi makanan sudah mencapai angka 60 persen. Dihadapkan dengan biaya yang selangit, banyak petani seperti Daranagama memilih meninggalkan profesinya untuk menanam padi sepanjang musim ini.

Resesi yang terjadi di negeri itu cukup mengerikan sejak merdeka dari Inggris pada 1948 lalu. Hal ini diperparah dengan anjloknya produksi beras pada musim panen lalu sebanyak 40 persen hingga 50 persen. Ditambah lagi dengan kelangkaan benih dan pupuk membuat hasil panen terancam susut hingga 50 persen tahun ini, demikian kata Menteri Pertanian, Mahinda Amaraweera.

Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe telah memperingatkan untuk mengatasi kelaparan menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Sri Lanka selama beberapa bulan ke depan, di mana sejumlah warganya sudah mulai menimbun persediaan. PBB memperkirakan hampir seperempat penduduk sudah membutuhkan bantuan pangan.

Jayavardhana Pridarshani, ibu dari empat anak yang tinggal di Hambantota, benteng dinasti Rajapaksa yang berkuasa, mengatakan keluarganya biasa makan ikan atau telur setiap hari. Hari-hari ini, mereka hanya mampu memiliki barang-barang itu sebulan sekali.

“Anak-anak di sini, termasuk saya, menderita kelelahan dan kelemahan,” katanya, seraya menambahkan dokter telah mendiagnosa dia dan keluarganya telah menghadapi gejala kekurangan protein.

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement