IDXChannel - Resesi ekonomi sudah menghajar habis-habisan hampir setiap sudut perekonomian warga Sri Lanka. Bahkan, kenaikan harga yang begitu tinggi juga memukul para petani dan membuat negara tersebut mulai dibayangi krisis pangan.
Seperti yang diakui oleh petani lokal, R. Daranagama (70 tahun), yang mengaku sudah sangat terpukul sejak resesi menerjang negerinya. Gara-gara itu, dia semakin jarang menginjakkan kaki ke tanah sawahnya seluas empat hektare.
Daranagama mengaku sulit mendapatkan akses untuk membeli pupuk, alhasil dia dan rekan-rekannya sesama petani sudah memprediksi hasil panen akan merosot tajam. Jika itu terjadi, maka nasib Sri Lanka sudah semakin parah.
“Saya tidak tahu akan panen apa,” kata Daranagama, yang menanam padi di pesisir Gampaha, seperti dikutip daro Bloomberg, Jumat (17/6/2022). “Saya belum pernah melihat situasi seperti ini.”
Jika itu terjadi, maka krisis pangan dan kelaparan akan semakin meningkat di Sri Lanka, di mana warga sudah kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan pokok seperti tepung dan susu bubuk.