Tantang Soal Jebakan Utang di Proyek Kereta Cepat, Luhut: Datang dan Buktikan!

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, buka suara atas kritikan sejumlah pihak terkait potensi adanya jebakan utang (hidden debt) di salah satu proyek infrastruktur Kereta Cepat (KCIC) Jakarta–Bandung.
Luhut menilai bahwa isu jebakan utang merupakan kritikan tak berdasar karena jenis pembiayaan di proyek tersebut merupakan jenis utang produktif.
“Utang kita itu utang produktif. Jadi kalau ada yang bilang hidden debt, kau datang saja kemari, tunjukkan hidden debt-nya yang mana. Wong saya yang tangani,” ujar Luhut, Kamis (26/5/2022).
Menurut Luhut, hidden debt dapat terjadi untuk proyek dengan skema Government to Government (G to G). Sementara dalam proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung, skema yang digunakan adalah kerjasama business to business (B to B).
Meski proyek KCJB mengalami pembengkakan biaya, Luhut memastikan bahwa tidak ada yang disebut dengan hidden debt. Dengan kondisi pembengkakan biaya yang dihadapi KCJB, proyek tersebut akan tetap dilanjutkan dan mulai tes uji coba pada November 2022 mendatang.
“Hidden debt itu kalau G to G. Ini kan proyek B to B, jadi nggak ada itu hidden debt. Bahwa ada overrun cost (pembengkakan biaya), ya itu happens (memang terjadi). Kita nggak mau cari (pembengkakakn itu) salah siapa. Kita selesaikan saja,” ungkapnya.
“Sempat Tertunda beberapa bulan pembangunan kereta cepat Jakarta - Bandung tapi akan kita mulai dan tes pada November 2022 ini,” tegasnya.
Sebagai informasi, Sebelumnya PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menyebut pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) adalah senilai USD 1,675 miliar atau setara dengan sekitar Rp24 triliun. (TSA)