Untuk merealisasikan harapan tersebut, Erick pun tengah membidik peta jalan atau roadmap ihwal transformasi BUMN untuk 10 tahun mendatang. Menurutnya, peta jalan itu bisa menjadi acuan bagi Menteri dan Direksi BUMN yang baru.
Erick juga memastikan, penutupan tidak berdampak pada pengurangan karyawan BUMN. Kepastian itu didasarkan pada keyakinan bila efisiensi jumlah anak dan cucu BUMN akan membuat bisnis perusahaan berkembang lebih baik.
Erick pun sudah mengantongi nama-nama BUMN yang akan dilikuidasi. Tercatat, ada 8 perusahaan yang secara resmi disampaikan Kementerian BUMN kepada wartawan. Mereka adalah PT PLN Batubara, PT Industri Gelas (Persero) atau Iglas, PT Merpati Nusantara Airlines (Persero).
Lalu, PT Sandang Nusantara (Persero). PT Kertas Leces (Persero), PT Istaka Karya (Persero), PT Kertas Kraft Aceh (Persero), PT Industri Sandang Nusantara (Persero), PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero).
Dari 8 BUMN itu, Industri Gelas atau Iglas, Kertas Kraft Aceh, dan Sandang Nusantara telah resmi dibubarkan Erick Thohir pada Februari 2022 lalu melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilaksanakan oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa sebagai asset management BUMN. (FHM)