"Karena inget lho, susu kita itu 80 persen impor, makanya stunting di kita cukup tinggi," kata dia.
Angka impor yang tinggi inilah memaksakan pemerintah mengambil kebijakan hilirisasi pangan dengan menggandeng investor global. Harapannya, Indonesia secara mandiri bisa mengembangkan komoditas susu.
Meski masih dalam tahap penjajakan, Erick enggan menyebut berapa nominal investasi yang disepakati Indonesia dan Qatar.
Untuk diketahui, target investasi yang diperoleh perusahaan pelat merah sebesar Rp127 triliun merupakan investasi di luar aksi korporasi BUMN pasar modal atau Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kami coba mendorong Kementerian BUMN untuk mendapatkan investasi di luar pasar modal senilai Rp127 triliun," tutur dia.
(FAY)