sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tata Kelola Pendataan Jenis Ikan Perlu Diperkuat Demi Keberlanjutan Stok

Economics editor Anggie Ariesta
23/08/2021 14:01 WIB
Guna menjamin keberlanjutan stok dan keberlanjutan ikan itu sendiri, penguatan pendataan perikanan perlu terus menerus dilakukan.
Nelayan tengah menangkap ikan (Ilustrasi)
Nelayan tengah menangkap ikan (Ilustrasi)

IDXChannel - Guna menjamin keberlanjutan stok dan keberlanjutan ikan itu sendiri, penguatan pendataan perikanan perlu terus menerus dilakukan dan diperluas cakupan wilayah pemantauannya. Hal itu dalam rangka meningkatkan akurasi dan mengurangi tingkat ketidakpastian estimasi pengkajian stok ikan.

Ketua Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan (Komnaskajiskan) Prof. Dr. Ir. Indrajaya mengatakan, pengelolaan data sektor kelautan dan perikanan harus lebih spesifik melihat kepada beragam jenis ikan serta harus sering dilakukan pemutakhiran datanya agar dapat mewujudkan tata kelola perikanan yang berkelanjutan di Indonesia.

"Kunci utama kesuksesan pengelolaan perikanan berkelanjutan tergantung sejauh mana perikanan dikelola berdasarkan data," katanya pada Webinar Optimasi Tata Kelola Perikanan Berkelanjutan Melalui Pengelolaan Terukur dan Kolaboratif oleh TLFF Indonesia di Jakarta, Senin (23/8/2021).

Indrajaya mengingatkan bahwa sumber daya ikan di berbagai kawasan perairan dari waktu ke waktu telah mengalami tekanan dari penangkapan ikan, sehingga vital adanya informasi tentang stok yang akurat untuk pengelolaan ikan secara berkelanjutan. Selain itu, dia menambahkan, berbagai kemajuan dalam digitalisasi perlu dioptimalkan dalam memperkirakan akurasi dalam bidang perikanan nasional.

Pembicara lainnya, Senior Advisor for the Tropical Landscapes Finance Facility (TLFF) Sustainable Fishery Programme, M. Zulficar Mochtar mengemukakan, kajian stok perikanan perlu dimutakhirkan secara reguler yaitu sekitar 1-2 tahun sekali, sedangkan saat ini adalah sekitar 5 tahun sekali. "Kalau terlalu lama, jangan-jangan stok yang ada di situ sudah berubah," kata Zulficar Mochtar.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement