IDXChannel - Emiten pertambangan batu bara dan perkebunan kelapa sawit, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menilai minimnya pendaftar atas subsidi motor listrik bukan karena nilai subsidi yang diberikan pemerintah.
Wakil Direktur Utama TBS, Pandu Sjahrir menilai pemerintah harus memperbaiki dari segi persyaratan penerima subsidi.
"Ya tapi itu tinggal diperbaiki aja, menurut saya karena memang ditujukan buat kelas menengah bawah kan, jadi itu bagaimana lebih cepet aja lebih gampang (terserapnya)," ujar Pandu saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023).
"Karena kadang-kadang kelas menengah bawah juga enggak lengkap (memenuhi persayaratan), jadi tolong dibantu juga bagaimana biar dia mendapatkan lebih mudah, kalau ngak kan ribet, mereka mau beli, masa dibikin ribet," lanjut dia.
Otoritas menetapkan insentif subsidi motor listrik untuk pembelian baru sebesar Rp7 juta per unit sejak 20 Maret 2023. Namun, minat masyarakat yang mendaftar untuk mendapatkan subsidi tersebut masih sangat minim.
Adapun target penjualan motor listrik yang disubsidi pemerintah hingga akhir 2022 mencapai 200.000 unit. Namun, hingga akhir kuartal I-2023 jumlah penjualan baru mencapai 599 unit saja.
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan pasar kendaraan listrik belum seperti yang diharapkan produsen.