IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta pemerintah daerah (Pemda) memberikan subsidi dan biaya angkut melalui dana belanja biaya tidak terduga (BTT). Hal itu untuk menekan harga telur yang terus naik dalam beberapa minggu terakhir.
Cara itu diharapkan bisa menjaga harga telur tidak naik lebih dari 5%. Sejauh ini, harga telur di dalam negeri di kisaran Rp 31.000-33.000 per kilogram (kg).
"Wali kota akan turun tangan. Ongkos telur misalnya dari Blitar, itu bisa ditanggung oleh pemerintah daerah. Kalau masih naik juga bisa subsidi harga, pendek kata pemerintah akan melakukan segala upaya agar barangnya ada, harganya terjangkau. Tidak lebih dari 5 persen," ujar Mendag Zulhas usai kunjungan kerja di Superindo Pajajaran, Kota Bogor, Jumat (23/12/2022).
Dia menyebut pemerintah memiliki anggaran dana belanja biaya tidak terduga (BTT) sebesar 2 persen. Dana tersebut bisa digunakan untuk mendanai ongkos angkut maupun subsidi jika harga pangan terus merangkak naik.
"Anggaran ada terus, subsidi angkut ada terus. kapan saja (bisa digunakan). Uangnya ada. Misalnya subsidi ongkos cabai dari mana gitu ke sini enggak begitu mahal," terang Zulhas.
Adapun sejumlah harga pangan disebut naik menjelang libur Natal dan Tahun Baru. mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional hari ini, telur ayam ras di banderol Rp 31.000 per kg, bawang merah ukuran sedang Rp 37.450 per kg, dan bawang putih ukuran sedang Rp 27.850 per kg.
Sementara itu, cabai merah besar Rp 36.300 per kg, cabai merah keriting Rp 33.600 per kg, cabai rawit hijau Rp 48.800 per kg, cabai rawit merah Rp 50.050 per kg.
Untuk harga beras medium I Rp 11.850 per kg dan beras medium II Rp 12.000 per kg. Sementara beras kualitas super I Rp 12.850 per kg, serta beras kualitas super II Rp 12.650 per kg.
(FRI)