Tekan Impor Petrokimia, KPI dan TPPI Teken MoU Olah Bahan Baku

IDXChannel - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) resmi menandatangani Perjanjian Pengolahan Bahan Baku dengan PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (PT TPPI) sebagai upaya peningkatan profitabilitas bisnis kilang dan petrokimia yang dikelolanya.
Dalam perjanjian tersebut, PT KPI berwenang mengirimkan bahan baku untuk diolah melalui fasilitas kilang PT TPPI agar menghasilkan produk bernilai tinggi seperti Gas Oil, Benzene, Pertalite, Pertamax dan Paraxylene.
Skema kerja sama tersebut merupakan aspek penting dalam merealisasikan visi dan misi PT KPI untuk mengurangi angka impor produk petrokimia sekaligus meningkatkan sinergi dengan PT TPPI guna menguasai pasar petrokimia domestik.
Direktur Utama PT KPI Djoko Priyono mengatakan, sinergi PT KPI dan PT TPPI merupakan kunci dalam menekan Current Account Deficit (CAD) atau defisit neraca migas petrokimia dalam negeri. Untuk menekan CAD produk petrokimia nasional, melalui Perjanjian Pengolahan Bahan Baku tersebut KPI menargetkan produksi Paraxylene yang dihasilkan TPPI mencapai angka 600 kilo ton di sepanjang 2022.
"PT KPI terus berkomitmen memaksimalkan produksi produk petrokimia bernilai tinggi mengingat masih adanya defisit neraca migas nasional saat ini," ujarnya, Jumat (21/1/2022).
Sejak tahun 2021, kilang-kilang PT KPI telah mempertahankan reliabilitasnya untuk menyuplai bahan baku bagi TPPI. "Kami optimistis di tahun 2022, dengan tetap mempertahankan optimasi feedstock dan keandalan kilang, niscaya profitabilitas kilang-kilang Pertamina juga dapat ditingkatkan," ungkap Djoko.
Pjs. Presiden Direktur PT TPPI, Erwin Widiarta mengungkapkan kesiapan PT TPPI dalam mengawal skema kerja sama tersebut.
"Sinergi dengan PT KPI sangat berarti dan juga strategis bagi akselerasi bisnis PT TPPI. Apalagi, dalam perjanjian ini sudah dilakukan pembaharuan termasuk tolling fee yang sebelumnya belum tercakup, di antaranya memasukkan produk Pertalite, Gas Oil, Xylene Series (terdiri dari Paraxylene dan Orthoxylene), serta Benzene," jelas Erwin.