IDXChannel - PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) tengah meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan kerja di internal perusahaan. Aksi ini seiring dengan kecelakaan yang kerap terjadi di dunia kerja.
Sebagai sub holding bidang infrastruktur dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, JIP mengidentifikasi dan mengevaluasi potensi risiko kesehatan yang mungkin timbul.
General Manager Corporate Secretary PT Jakarta Infrastruktur Propertindo, Aji Rizqi Yodhana mengatakan, saat ini pengukuran lingkungan kerja di JIP sudah dilaksanakan Pusat HIPERKES DKI Jakarta, lembaga bidang kesehatan dan keselamatan kerja.
Tujuan, mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko kesehatan, memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar kesehatan, keselamatan kerja yang berlaku, serta meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan melalui perbaikan lingkungan kerja.
”Dengan mengukur berbagai aspek lingkungan kerja, termasuk kualitas udara, tingkat kebisingan, pencahayaan, kualitas air, suhu, kelembaban, dan ergonomi, kami berusaha menciptakan tempat kerja yang mendukung produktivitas dan kesejahteraan karyawan,” ujarnya melalui keterangan pers, Jumat (19/7/2024).
PT JIP percaya bahwa karyawan yang sehat dan aman adalah aset terbesar perusahaan. Karena itu, manajemen memastikan kesehatan dan keselamatan kerja merupakan hal utama.
“kami akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan PT JIP. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan bahwa setiap karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan produktif, serta merasa dihargai dan dilindungi,” paparnya.
Pengukuran lingkungan kerja diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 5 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Kerja.
Pelaksanaan pengukuran ini mencakup berbagai aspek penting dari lingkungan kerja, baik fisik maupun psikis. Petugas mengukur kualitas udara, tingkat kebisingan di berbagai area kerja. Lalu, penerangan yang memadai, kualitas air yang digunakan di lingkungan kerja, termasuk air minum dan air untuk keperluan lainnya. Selain itu, suhu dan kelembaban lingkungan kerja juga diukur.
Tidak hanya itu, JIP juga melakukan pengukuran ergonomi yang melibatkan interaksi kompleks antara peralatan kerja, tata cara kerja, proses atau sistem kerja, dan kondisi fisik karyawan. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami dan meningkatkan produktivitas, kesejahteraan, dan keselamatan di tempat kerja.
Dengan langkah-langkah tersebut, lanjut Aji, dapat menyediakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif bagi seluruh karyawannya. Komitmen itu tidak hanya untuk kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga mendukung peningkatan produktivitas dan kualitas kerja karyawan.
”Melalui upaya ini, JIP menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan merupakan salah satu prioritas utama dalam mencapai visi perusahaan yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi,” tukas dia.
(SLF)