Dalam menghadapi tekanan eksternal tersebut, Enrico menekankan pentingnya fokus pada penguatan ekonomi domestik. Menurutnya, skala ekonomi Indonesia yang besar memungkinkan model close-loop economy yang lebih tahan terhadap gejolak luar.
"Kita harus fokus pada ekonomi domestik. Ekonomi kita besar; close-loop economy memungkinkan kita berpaku pada kekuatan sendiri. Jadi perlu sinergi pemerintah dan perbankan agar ekonomi domestik lebih menggeliat," kata Enrico.
Selain itu, pelemahan rupiah disebutkan dapat menjadi momentum memperluas pasar ekspor Indonesia. Enrico menyarankan agar Indonesia tidak hanya mengandalkan pasar AS, melainkan memperluas penetrasi ke kawasan Asia Tengah dan Afrika.
Dia juga menilai bahwa pendalaman pasar keuangan menjadi strategi krusial. Perbankan disebut sebagai katalis utama dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor produktif sehingga menciptakan dampak pengganda yang dapat mendorong pertumbuhan.
"Dengan era suku bunga yang diperkirakan turun, semoga tahun depan meskipun dunia gonjang-ganjing, kita bisa berpaku pada tiga strategi, yaitu penguatan pasar domestik, penguatan ekspor berbasis partner dagang yang lebih menyeluruh, dan pendalaman pasar finansial," tuturnya.
(DESI ANGRIANI)