Rakor dilaksanakan sebagai upaya untuk menyusun strategi pemulihan Bali yang terdampak oleh pandemi COVID-19, sehingga perekonomian Bali dapat kembali bangkit, lapangan kerja terbuka lebar, dan hasilnya dapat dipertimbangkan untuk menyusun kebijakan dan program yang tepat manfaat, tepat sasaran dan tepat waktu.
Terlebih, wisatawan-wisatawan mancanegara asal Eropa dan Australia memiliki minat yang tinggi untuk berkunjung ke "Pulau Dewata". Selain itu, Bali menjadi lokasi utama pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022 mendatang.
"Jadi bagaimana kita mengonversi minat ini menjadi kunjungan yang sesuai dengan keinginan kita membangkitkan pariwisata dan ekonomi di Bali, khususnya untuk membuka peluang usaha dan lapangan kerja," katanya.
Sandiaga menuturkan angka vaksinasi di Bali sudah mencapai 102 persen untuk dosis pertama dan 90 persen untuk dosis kedua. "Kita juga tadi mendiskusikan terkait program booster yang akan dilaksanakan bulan Januari (2022) dan vaksinasi untuk anak berusia 6-11 tahun di Bali yang berjumlah 373 ribu," ujar Sandiaga.
Sandiaga juga berpesan agar para pelaku parekraf di Bali senantiasa menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin serta memanfaatkan aplikasi PeduliLindungi semaksimal mungkin. "Kami menitipkan kepada pelaku parekraf di sini untuk terus meningkatkan protokol kesehatan dan integrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, ini yang akan terus kita pantau," ujarnya.