Lebih lanjut, Agus menegaskan, industri manufaktur Indonesia sedang tidak dalam deindustrialisasi. Hal ini ditopang dengan data-data yang ada sudah membuktikan.
"Dengan data-data yang ada, kalau mereka mau menuduh manufaktur tengah deindustrialisasi itu bukan di Indonesia, tapi di dunia," tegasnya.
"Jadi mereka ini sudah bergeser dari menarasikan bahwa industri di Indonesia sedang deindustrialisasi, sekarang mencoba memakai indikator tambahan yaitu investasi. Ya semakin kecebur dia kalau pakai pendekatan investasi karena investasi manufaktur Indonesia datanya setiap tahun selalu naik terus," imbuhnya.
Oleh karena itu, dirinya menekankan bahwa perlu perhatian lebih untuk meningkatkan performa sektor industri manufaktur melalui kebijakan-kebijakan yang strategis.
(YNA)