Di sisi impor, menurut BPS, impor dari 13 negara utama naik USD 15,47 ribu atau 20,73 persen pada periode Januari hingga Juli 2022, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan nilai impor terutama berasal dari Tiongkok sebesar USD 8.296,1 juta (27,91 persen), Jepang USD2.154,7 juta (28,01 persen), dan Thailand USD1.864,9 juta (37,94 persen).
Sementara, impor dari AS berada di angka USD5,18 ribu dengan atau meningkat USD 296 dibanding tahun sebelumnya atau hanya sekitar 15,8 persen.
Namun di sisi migas, beberapa komoditas utama diimpor dari negara Paman Sam. Bahan bakar mineral, minyak, produk distilasi mencatatkan impor tertinggi AS ke Indonesia pada 2021, menurut data Tradingeconomics.
Nilainya mencapai USD2,63 miliar. Sementara di posisi kedua terdapat biji-bijian dan minyak biji tumbuhan yang nilainya mencapai USD1,29 miliar. Di posisi ketiga, terdapat impor mesin, reaktor nuklir, dan boiler yang nilainya sebesar USD1,07 miliar.