"Dari angka tersebut terdapat 1.603 unit usaha berada di Medan dan berhasil menyumbang 29,46% PDRB kota Medan untuk provinsi Sumatera Utara," kata Romario, Senin (13/9/2021)
Namun terkait pengembangan UMKM yang berdaya saing, sambung Romario, masih terganjal dengan rendahnya pengetahuan masyarakat akan literasi keuangan, yang baru menyentuh 37% dari total penduduk di Indonesia. Permasalahan minimnya literasi keuangan ini, juga berdampak besar terhadap jumlah masyarakat yang melakukan investasi atau menjadi seorang investor.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat bahwa baru 1,2% atau sebanyak 3,2 Juta orang Indonesia yang memiliki saham / investasi di pasar modal.
"Dengan adanya ISCFF 2021 ini, kami berharap dapat meningkatkan literasi masyarakat akan finansial terutama keuangan dan investasi digital serta dapat melahirkan iklim investasi yang positif bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, sektor usaha UMKM dapat segera bangkit melakukan adaptasi dengan bantuan inovasi teknologi & permodalan digital guna menjaga keberlangsungan usaha di masa pandemi," pungkasnya.
Lilysan Wijaya, salah satu pembicara dan juga Founder UKM Roti Romi Roti Mimpi Indah mengatakan, pandemi Covid-19 memukul hampir semua sektor usaha, tidak terkecuali kalangan pelaku usaha UMKM. Gelaran ISCFF 2021 yang digagas oleh LandX ini, kata Lilysan akan sangat membantu pelaku UKM untuk beradaptasi dan bertransformasi ke arah digital.
"Transformasi ini harus dilakukan oleh teman-teman UKM untuk bertahan di era pandemi, dimana masyarakatnya saat ini memiliki perilaku senang berinvestasi, mengakses pasar, dan berbelanja online," terangnya.