"Saya duga kalau pun dibuka ke individu masyarakat umum namun harganya masih mahal maka vaksin Gotong Royong akan tidak diminati lagi. Sebaiknya harga vaksin Gotong Royong diturunkan saja, menjadi Rp100 - 150 ribuan. Akan laku untuk perusahaan dan individu," ungkap Timboel.
Daripada tidak laku dan mubazir, menurut dia lebih baik menjual dengan harga murah sehingga BUMN benar-benar membantu pemerintah untuk percepatan vaksinasi.
"Point utama vaksin Gotong Royong adalah percepatan vaksinasi," ungkapnya.
Timboel menambahkan sebenarnya program vaksinasi yang gratis dan vaksinasi Gotong Royong yang berbayar itu tidak saling mengganggu karena kedua program vaksinasi menggunakan merk yang berbeda.
"Kalau vaksin Gotong Royong itu seperti Sinopharm yang diimpor oleh BUMN. Sinopharm nggak dibolehkan untuk vaksinasi program, sehingga pemerintah tidak mengorder Sinopharm," ujar Timboel di Jakarta, Selasa(13/7/2021).