Meski begitu, pihak PHRI berharap pertumbuhan okupansi hotel berharap sudah mulai terlihat pada kuartal kedua terlebih dengan adanya ajang internasional yang akan digelar di Lombok seperti MotoGP.
“Pasalnya, sejumlah momen mulai dari kegiatan akan terjadi pada kuartal II/2022. Tak hanya itu, penyelenggaraan MotoGP dan G20 menjelang akhir tahun akan menjadi penopang tingkat okupansi hotel pada kuartal akhir 2022,” tambahnya.
Tak hanya itu, Ajang G20 dan B20 juga diproyeksikan akan terus mendorong sejumlah kebangkitan ekonomi khususnya di sektor ekonomi, pariwisata dan UMKM.
“Ini akan mendorong okupansi hotel, ini akan memberikan multiplyer effect dan menjadi booster dengan adanya pemangkasan karantina bagi pelaku PPLN. Dan mereka melihat efisiensi yang telah ditawarkan oleh Pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, okupansi hotel di Mandalika dan Bali terpantau tumbuh dengan adanya sejumlah persiapan mulai dari Pra atau pasca dalam kegiatan internasional tetapi tidak serta merta mempengaruhi wilayah lain. Ia mencatat tren kenaikan hanya terjadi wilayah sekitar NTB yang terkena dampaknya.