sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tertinggi Sejak Pandemi, Konsumsi Listrik Industri Tekstil di Jabar Tumbuh 11 Persen

Economics editor Arif Budianto/Kontributor
19/04/2022 23:10 WIB
Konsumsi listrik industri tekstil di Jawa Barat tercatat mengalami kenaikan sebesar 11 persen, atau mengalami pertumbuhan tertinggi sejak dua tahun terakhir. 
Tertinggi Sejak Pandemi, Konsumsi Listrik Industri Tekstil di Jabar Tumbuh 11 Persen
Tertinggi Sejak Pandemi, Konsumsi Listrik Industri Tekstil di Jabar Tumbuh 11 Persen

IDXChannel - Konsumsi listrik industri tekstil di Jawa Barat tercatat mengalami kenaikan sebesar 11 persen, atau mengalami pertumbuhan tertinggi sejak dua tahun terakhir. 

Pertumbuhan konsumsi listrik sektor tekstil pada Januari-Maret 2022 tumbuh mencapai 11% atau sebesar 1,53 Terawatt Hour (TWh), dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan ini tertinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada dua tahun berturut turut sebelumnya yaitu -4% atau sebesar 1,50 TWh di 2020 dan -8% di 2021. Pada triwulan pertama tahun 2021 tersebut, konsumsi listrik industri tekstil mencapai titik terendah yang hanya sebesar 1,38 TWh. 

“Meski pandemi Covid-19 belum sepenuhnya teratasi, industri tekstil mulai bangkit dan kembali menjadi salah satu sektor yang konsumsi listriknya tinggi. Berdasarkan data PLN UID Jabar, performa industri garmen, tekstil sepanjang triwulan 1 tahun 2022 ini berada di zona positif pertama kalinya selama pandemi," kata Manajer Layanan Prioritas PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Muhammad Ardian. 

Selain karena peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam menyambut Ramadan dan Idul Fitri 2022, PLN juga mencatat adanya kenaikan penggunaan listrik oleh beberapa pabrik tekstil yang mengalihkan sumber listriknya dari pembangkit sendiri ke listrik PLN melalui program insentif Captive Power.   

“Melalui program insentif Captive Power ini, beberapa pelanggan tekstil yang sebelumnya menggunakan pembangkit listrik miliknya sendiri, kini beralih menggunakan listrik PLN. Atas pengalihan tersebut, PLN memberikan diskon atau insentif tarif yang lebih kompetitif jika dibanding pelanggan harus mengoperasikan pembangkit listriknya”, papar Ardian.     

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement