Pandangan tersebut diamini oleh Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara.
Dalam kesempatan terpisah, Marwan menyebut bahwa pemerintah harus serius dan terlibat aktif untuk mendorong pengembangan bioethanol, misalnya dengan mengerahkan potensi BUMN, keuangan sehingga bisa menyediakan bahan baku bioethanol dengan skala massal.
"Kita bisa atau tidak membangun lahan perkebunan singkong atau tebu yang luasannya bisa menghasilkan bahan mentah (ethanol) berharga murah," ujar Marwan.
Jika bahan baku bioethanol mengandalkan kebun singkong atau tebu, menurut Marwan, dari sisi produksi saat ini tidak akan bisa mengimbangi produksi CPO.
"Kecuali pemerintah memang mau intensif menanam singkong atau tebu dengan luas lahan jutaan hektar," ujar Marwan.
(taufan sukma)