Teten menegaskan, kondisi UMKM dan Koperasi di Papua saat ini sesuai data BPS tercatat jumlah UMK 148.647 usaha dan jumlah UMB 2.823 usaha. Sementara jumlah UMK dan UMB di 4 kluster dengan angka Kota Jayapura yakni UMK 28.355 dan UMB 1.097; KabupatenJayapura UMK 10.518 dan UMB 182; Kabupaten Merauke UMK 14.076 dan UMB 342; serta Kabupaten Mimika UMK 12.842 dan UMB 336.
Koperasi bersertifikat NIK masih rendah di Papua 2,7% dan Papua Barat 6,64%.
“Proporsi penyaluran kredit oleh bank rendah di bawah Rp15 triliun per tahun atau 1,4% dari total penyaluran kredit nasional sesuai RPJMD Papua 2019-2023. Sebagian besar belum go digital. Sebagian besar pelaku UMKM adalah mama-mama,” katanya.
Papua memiliki potensi anak-anak muda kreatif berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif yang mengkombinasikan narasi kearifan budaya dan tradisi dengan teknologi. Sudah ada beberapa jejaring komunitas kreatif seperti Numbay Kreatif (JKON) di Jayapura yang baru saja menyelenggarakan Konferensi Orang Kreatif (KO-OKE). (TYO)