Pada 2021, anggaran PEN untuk UMKM naik menjadi 27 persen. Selain itu, pemerintah juga melakukan market demand dengan mengefektifkan belanja pemerintah senilai 40 persen dari seluruh anggaran yang mencapai Rp460 triliun.
"Kita bersama dengan LKPP juga dengan teman-teman di market place sedang berusaha untuk kita maksimumkan," kata dia.
Meski begitu, Teten tak mengelak jika ada sejumlah tantangan bagi UMKM saat ini. Salah satunya adalah bisnis berbasis digital atau literasi digital.
"Ini sudah ada solusinya, yaitu dengan dibantu oleh para reseller untuk membantu UMKM yang masih ada masalah literasi digital dan jumlah SDM mereka yang (mengurus) produksi dan berjualan online yang gerakannya cepat," katanya.
Tantangan berikut adalah kapasitas produksi. Jika UMKM akhirnya masuk ke pasar yang besar, tentu diperlukan berbagai adaptasi termasuk kapasitas dan ketersediaan, serta layanan digital yang memudahkan penjual maupun pembelinya. (RAMA)