sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Teten: Wakatobi Bisa Jadi Penghasil Rumput Laut Terbesar di Dunia

Economics editor Ikhsan Permana SP/MPI
03/11/2023 17:28 WIB
Kabupaten Wakatobi di Sulawesi Tenggara memiliki peluang menjadi penghasil rumput laut nomor satu di dunia.
Teten: Wakatobi Bisa Jadi Penghasil Rumput Laut Terbesar di Dunia. Foto: Dok Kemenkop UKM
Teten: Wakatobi Bisa Jadi Penghasil Rumput Laut Terbesar di Dunia. Foto: Dok Kemenkop UKM

IDXChannel - Kabupaten Wakatobi di Sulawesi Tenggara memiliki peluang menjadi penghasil rumput laut nomor satu di dunia. Itu jika potensi yang ada dikembangkan dengan maksimal. 

Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki mengungkapkan, saat ini sekitar 65 persen produk rumput laut Indonesia diekspor masih berupa bahan mentah/non-olahan. 

Padahal menurut Teten, rumput laut memiliki potensi untuk diolah menjadi bahan baku industri farmasi, kecantikan, dan lainnya.

“Untuk itu Presiden Jokowi dalam konsep industrialisasi berusaha melibatkan para pelaku koperasi dan UMKM, sehingga yang mengolah nanti harus koperasi dan UMKM, jangan yang besar-besar supaya kue ekonomi bisa dinikmati oleh semuanya," kata Teten dalam keterangan tertulis, Jumat (3/11/2023).

Di sisi lain, Teten mengungkapkan, Indonesia masih mengimpor gandum cukup besar, padahal riset menyebutkan sebesar 30 persen gandum bisa disubstitusi dari olahan rumput laut. 

Dia menuturkan, jika potensi tersebut bisa dimaksimalkan, maka wilayah Wakatobi sebagai salah satu daerah dengan potensi rumput laut terbesar di Indonesia bisa berbicara banyak di pasar global.

"Jika potensi ini terus dimaksimalkan, Wakatobi bisa menjadi penghasil rumput laut nomor satu dunia," ucapnya.

Secara global, industri rumput laut diperkirakan mampu mencatatkan pertumbuhan tahunan 10,5 persen dengan pendapatan menyentuh USD48 miliar atau setara Rp734,4 triliun pada 2030.

"Sedangkan Indonesia adalah produsen rumput laut terbesar kedua di dunia yang menghasilkan 27,86 persen dari 35,8 juta ton produksi rumput laut dunia," ujar Teten.

(RNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement