sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Thrifting Menjamur di RI, Kemenhub akan Tutup Pelabuhan Tak Berizin

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
03/04/2023 07:13 WIB
Pakaian bekas impor ilegal disinyalir masuk melalui pelabuhan-pelabuhan tikus dan pelabuhan besar yang tidak berizin.
Thrifting Menjamur di RI, Kemenhub akan Tutup Pelabuhan Tak Berizin. (Foto: MNC Media)
Thrifting Menjamur di RI, Kemenhub akan Tutup Pelabuhan Tak Berizin. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pakaian bekas impor ilegal disinyalir masuk melalui pelabuhan-pelabuhan tikus dan pelabuhan besar yang tidak berizin. Akibat dari tindakan oknum-oknum nakal ini, negara banyak mengalami kerugian.

Juru Bicara (Jubir) Kemenhub Adita Irawati menjelaskan, untuk memblokir akses tersebut Kemenhub akan menutup pelabuhan ilegal agar pintu masuk barang tidak berizin tidak lagi mengganggu industri dalam negeri. 

"Secara reguler pak Menhub sudah menginstruksikan untuk melakukan pengecekan status-status pelabuhan yang tidak berizin atau ilegal, dan mengambil tindakan jika tidak ada perubahan, seperti menutup pelabuhan tersebut," ujar Adita saat dihubungi, Minggu (3/4/2023).

Dia menjelaskan, adapun pelabuhan yang rencananya akan ditutup yakni pelabuhan yang berada di berbatasan langsung dengan perairan negara lain. Dalam hal ini pihaknya akan melibatkan bea cukai, TNI Angkatan Laut, Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia, dan lainnya. 

"Secara reguler kami sering melakukan patroli bersama," imbuhnya. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengungkap modus masuknya barang impor ilegal ke Indonesia.

Ribuan pakaian bekas asal impor yang masuk ke Indonesia itu berasal dari kombinasi pintu pelabuhan tikus. Mulai dari Batam, Kepulauan Riau ke bawah, Lampung hingga Medan. Termasuk juga pelabuhan besar seperti Tanjung Priok. 

Para importir mengelabui para petugas Bea Cukai di pelabuhan dengan menyampaikan bahwa barang yang dibawa di dalam kontainer itu bukan balpres barang ilegal. Melainkan barang lain yang aman masuk ke dalam negeri. 

"Itu dimungkinkan mereka masukan ke kontainer dengan membuat manifes yang tidak sesuai dengan ketentuan. Kemudian mereka mengatakan ini bukan balpres," kata Askolani saat pemusnahan pakaian bekas impor di Cikarang belum lama ini. 

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement