Untuk mencapai target tersebut, manajemen akan memanfaatkan bijih timah yang bersumber dari tambang di daratan dan lautan di Indonesia. Saat ini persentase kontribusi dari kedua sumber timah itu masing-masing berada di angka 70 persen darat dan 30 persen laut.
Untuk tambang laut, emiten berupaya akan mendorong produksi sehingga kontribusinya naik 10 persen. Namun, upaya penambangan di laut tetap memperhatikan dampak lingkungan. Karena itu, manajemen akan berkoordinasi dan bersosialisasi di kawasan atau daerah operasionalnya.
"Selanjutnya apa saja upaya mencapai target tersebut? kita sudah ada paparan waktu RUPS bahwa sumber dari bijih timah ada dua, satu dari laut kedua dari darat. Untuk presentasi saat ini di darat memiliki kontribusi lebih besar laut 30 persen dan darat 70 persen. kita ingin dorong kontribusi laut akan meningkat 10 persen," tutur dia. (TIA)