Selain untuk bahan pangan, hasil survei menemukan dana insentif digunakan untuk membayar listrik (74%), modal usaha (70%), bensin dan solar (64%), dan paket internet (61%).
"Berdasarkan survei BPS, 88,9% penerima Kartu Prakerja mengatakan pelatihan meningkatkan keterampilan kerja mereka," tambah Denni.
Hasil survei evaluasi oleh PMO yang dijawab 4 juta orang peserta, bentuknya adalah meningkatkan keterampilan dan soft skills (98%), meningkatkan produktivitas (93%), dan meningkatkan daya saing (89%).
Dalam kesempatan tersebut, Denni juga memaparkan besaran manfaat dan ekosistem dalam program tersebut. Ada 165 lembaga pelatihan dengan 1701 jenis pelatihan, melibatkan 7 platform digital, dan 5 mitra pembayaran. Berbagai pelatihan disediakan dari teknologi informasi, sosial dan perilaku, keuangan, penjualan dan pemasaran, urban farming, hingga bahasa.
"Pelatihan telah dibeli pada 2020 sebanyak 5,51 juta dan 1,07 juta pada 2021. Telah selesai pelatihan pada 2020 adalah 5,33 juta orang dan 774 ribu orang pada 2021," pungkas Denni. (TYO)