sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tiket Jakarta-Singapura Tembus di Atas Rp10 Juta, Ini Penjelasan Agen Travel

Economics editor Azfar Muhammad
03/06/2022 08:15 WIB
Harga tiket pesawat Jakarta-Singapura mendadak naik drastis, biaya tiket pulang pergi (PP) kini di atas Rp10 juta.
Tiket Jakarta-Singapura Tembus di Atas Rp10 Juta, Ini Penjelasan Agen Travel (FOTO: MNC Media)
Tiket Jakarta-Singapura Tembus di Atas Rp10 Juta, Ini Penjelasan Agen Travel (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Harga tiket pesawat Jakarta-Singapura mendadak naik drastis, biaya tiket pulang pergi (PP) kini di atas Rp10 juta.

Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno ikut merespon dan menanggapi soal  harga tiket pesawat atau maskapai tujuan penerbangan  ke luar negeri sedang mengalami lonjakan drastis. 

Pauline Suharno mengatakan adapun harga tiket pesawat ke Singapura jika disewa lebih awal bisa mencapai harga  Rp 3-6juta sehingga pulang pergi (PP) bisa mencapai Rp 6-10 juta. 

“Iya memang (benar) ada kenaikan harga yang cukup signifikan, untuk harga saat ini misalnya ke Singapura kalau book jauh-jauh hari masih bisa di Rp 3-6 juta, tapi  kalau last minute booking SQ pp rata2 di Rp 7 atau bahkan di atas 10 juta,” kata Ketua Umum DPP Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno  saat dihubungi, Jumat (3/6/2022). 

Adapun Penjualan tiket diprediksi sudah  mulai meningkat bahkan sejak  tahun lalu ketika mulai ada beberapa negara yang telah membuka  sejumlah border secara bertahap. 

“Kalau naiknya prediksi dari tahun lalu. Hanya menurun di bulAn May, Juli, Agustus  ketika ada larangan pembatasan perjalanan ketika ada Omicron, nah di bulan April 2022 udah naik lagi,” tambahnya.

Pauline membeberkan alasan tiket pesawat yang mahal sat ini disebebkan salah satunya akibat dari  Kenaikan avtur, kurangnya penerbangan, demand masyarakat lebih tinggi dibanding supply. 

“Tak hanya itu, sekarang Armada pesawat masih belum bisa  beroperasi full post pandemic, masih banyak yang  msh dlm proses maintenance, kekurangan sparepart, lack of staff, sehingga kurangnya penerbangan, demand masyarakat lebih tinggi dibanding supply,” urainya. 

“Kedepan kami (astindo)  berharap, Maskapai dapat menambah frekwensi penerbangan ke Indonesia, karena  harga tinggi ini bukan hanya ex Indonesia saja tapi  juga  dari Luar Negeri  ke Indonesia,” tutupnya. (RAMA)

Advertisement
Advertisement