Oleh sebab itu, Astarini memberikan tiga cara kepada brand yang dapat meningkatkan transaksi belanja. Itu ada konten yang dibuat informatif dan menghibur, produk yang ditawarkan sesuai dengan apa yang ada di kehidupan nyata, serta menarik.
"Tipe-tipe konten itu seperti apa? Pertama harus informatif, karena konsumen datang gak lihat ada promo apa. Terus yang kedua realistis apa enggak nih konten yang disajikan. Dan ketiga harus engaging," ungkapnya.
"Ada perubahan dari pola konsumen yang harus diikutin oleh brand," sambung Astarini.
Menurut dia, saat ini konsumen melakukan transaksi berdasarkan intuisi mereka. Hal ini membuat sebanyak 59 persen konsumen membeli barang non-promosi. "Konsumen Indonesia memanfaatkan intuisinya 2 kali lipat dibandingkan negara lainnya. Untuk itu, brand harus membuat konten-konten yang dilihat membangun intuisi konsumen," tuturnya.
"Penyajian yang menarik dan jelas, maka konsumen Indonesia lebih tertarik untuk membeli. Ini berbeda dengan konsumen di Thailand dan Vietnam yang lebih percaya dengan siapa yang mempromosikan produk," ujarnya.
(FRI)