sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Timnas Menang di Piala Asia U-23, Bagaimana Hubungan Dagang Indonesia-Korsel?

Economics editor Maulina Ulfa
26/04/2024 12:16 WIB
Timnas Indonesia akhirnya melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 usai mengalahkan Korea Selatan (Korsel) lewat adu penalti.
Timnas Menang di Piala Asia U-23, Bagaimana Hubungan Dagang Indonesia-Korsel? (Foto: www.the-afc.com)
Timnas Menang di Piala Asia U-23, Bagaimana Hubungan Dagang Indonesia-Korsel? (Foto: www.the-afc.com)

IDXChannel - Timnas Indonesia akhirnya melaju ke semifinal Piala Asia U-23 2024 usai mengalahkan Korea Selatan (Korsel) lewat adu penalti.

Garuda Muda membungkam Korsel 11-10 lewat adu penalti usai bermain imbang 2-2 di laga perempat final yang digelar di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha, Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari.

Indonesia berhasil unggul 2-1 terlebih dahulu di paruh pertama melalui tendangan emas Rafael Struick. Sementara, gol balasan bagi Korsel tercipta melalui aksi Komang Teguh pada menit ke 45 dan sepakan Jeong Sang-bin pada menit ke 84.

Duel Taegeuk Warriors dengan Garuda Muda harus diperpanjang ke masa extra time, setelah kedua tim bermain imbang pada waktu normal berdurasi 90 menit.

Pelatih Garuda Muda Shin Tae-yong menurunkan skuad terbaik di laga tersebut. Juru taktik asal Korsel itu memakai skema 3-4-3 untuk squad timnas.

Di tengah riuh kemenangan timnas Indonesia atas Korea Selatan, hubungan antara kedua negara selama ini terjalin dengan apik.

Soal budaya, Korea Selatan menghipnotis masyarakat Indonesia dengan budaya K-Pop melalui gempuran boyband dan girlband, hingga K-drama.

Soal hubungan ekonomi dan pembangunan, kedua negara juga merupakan mitra dagang yang telah menjalin kedekatan sejak medio 1960-an.

Korea Selatan juga memberikan bantuan hibah kepada Indonesia melalui Korea International Cooperation Agency (KOICA).

Sejak pendiriannya pada tahun 1991, KOICA telah memberikan kontribusi sebesar 217,3 juta US Dollar(1991-2017) untuk bekerja sama dalam pembangunan perekonomian Indonesia.

Selain itu, Korea telah membantu 21 proyek di Indonesia melalui EDCF (Economic Development Cooperation Fund) yang mencapai USD699 juta pada 21 proyek dari tahun 1987 sampai dengan bulan Juli 2018. Indonesia berada di peringkat keenam 54 negara lain yang telah menerima EDCF dari Korsel.

Informasi saja, EDCF didirikan pertama kali pada tahun 1987 sebagai lembaga khusus yang didanai oleh pemerintah Korea dengan tujuan untuk memberikan kontribusi terhadap stabilitas ekonomi dan pembangunan industri negara-negara yang sedang berkembang dan juga untuk meningkatkan kerjasama ekonomi di negara-negara tersebut.

Perdagangan RI-Korsel dan Kinerja Pasar Saham

Melansir data Kementerian Perdagangan (Kemendag), perdagangan antara Indonesia dan Korea Selatan masih mencatatkan defisit di tahun lalu. Terpantau neraca dagang RI minus USD224 juta. Defisit neraca dagang terlebar terjadi pada tahun 2019 yang mencapai USD1,18 miliar.

Sementara Indonesia pernah mencatatkan surplus neraca dagang dengan Korea Selatan pada 2022 mencapai USD1,09 miliar. Sepanjang tahun ini, sepanjang Januari-Februari 2024 neraca dagang RI dengan Korsel masih surplus USD633,6 juta. (Lihat grafik di bawah ini.)

Pasar saham Korea Selatan bernama Korea Composite Stock Price Index (KOSPI). KOSPI diperkenalkan pada 1983 dengan kapitalisasi pasar kini mencapai USD1.967,14 miliar per Maret 2024.

Sepanjang 2023, KOSPI menunjukkan kinerja yang kuat di pasar saham Asia, karena mengakhiri tahun tersebut dengan kenaikan lebih dari 19 persen.

Selain KOSPI, indeks saham kecil dan menengah KOSDAQ berkinerja lebih baik dan naik lebih dari 27 persen selama periode tersebut.

Menurut S&P Global, seiring dengan meningkatnya valuasi pasar sepanjang 2023, investor muda Korea Selatan dilaporkan mencari saham-saham “panas” di sektor sains dan teknologi untuk meningkatkan keuntungan.

Namun, sepanjang 2024, indeks KOSPI masih berkinerja lemah, turun 0,46 persen. Sementara dalam lima tahun terakhir, indeks KOSPI mencatatkan kinerja moncer melesat 21,93 persen.

Pada hari ini, Jumat (26/4/2024), indeks acuan KOSPI naik 1,3 persen menjadi sekitar 2.662 poin pada awal perdagangan, membalikkan kerugian di sesi sebelumnya dan bersiap untuk kenaikan mingguan, didorong oleh kenaikan dari sektor keuangan.

Kenaikan di saham-saham pembiayaan dipimpin oleh KB Financial (8,4 persen), meskipun membukukan penurunan laba bersih sebesar 30,5 persen dibandingkan tahun lalu pada kuartal pertama tahun 2024 karena kompensasi yang dibayarkan atas kerugian investor yang timbul dari produk derivatif terkait Hong Kong yang bermasalah.

Ada juga saham keuangan lainnya juga naik seperti Shinhan Financial (6 persen), Hana Financial (6,5 persen), dan Samsung Life (3,1 persen).

Selain itu, produsen chip juga mengalami peningkatan, menyusul laporan pendapatan yang kuat dari perusahaan teknologi AS, dengan Samsung Electronics naik 1,3 persen, dan SK Hynix menguat 3,2 persen.

Di sisi data ekonomi, indeks survei bisnis Korea Selatan untuk sektor manufaktur juga dilaporkan meningkat menjadi 73 pada April, naik dari 71 pada bulan sebelumnya dan menandai angka tertinggi sejak Juni 2023. (ADF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement