"Tetapi kami sangat yakin bahwa vaksin yang ada sekarang akan terus melindungi manusia dari penyakit parah dan kematian," terang Moore, dikutip MNC Portal dari Aljazeera, Selasa (31/8/2021).
Ia menambahkan bahwa varian C.1.2 ini akan tetap menjadi varian minoritas di Afrika Serikat. "Meski memiliki beberapa mutasi yang menjadi perhatian kami, varian ini memiliki varian yang sudah kami identifikasi sebelumnya seperti dalam varian Beta dan Delta," tuturnya.
Artinya, para peneliti memiliki pemahaman dari studi sebelumnya tentang apa yang dapat dilakukan berdasar pengamanan yang sudah dilakukan dan dari bagaimana perilaku varian ini terhadap vaksin.
"Meski varian ini muncul dan mengkhawatirkan, kami dapat pastikan semua vaksin mampu mempertahankan kemanjurannya terhadap keparahan penyakit dan kematian," tambahnya.
Di sisi lain, menurut Profesor Adrian Puren, pejabat direktur eksekutif NICD menegaskan bahwa kemunculan varian C.1.2 adalah peringatan dini yang bisa timnya berikan untuk dunia.