sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tingkatkan Kapasitas Produksi, INKA Minta Suntikan Modal Negara Rp1 Triliun

Economics editor Heri Purnomo
20/09/2023 08:31 WIB
PT Industri Kereta Api (INKA) Persero mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun pada 2024.
Tingkatkan Kapasitas Produksi, INKA Minta Suntikan Modal Negara Rp1 Triliun. (Foto: MNC Media)
Tingkatkan Kapasitas Produksi, INKA Minta Suntikan Modal Negara Rp1 Triliun. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – PT Industri Kereta Api (INKA) Persero mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun pada 2024 untuk meningkatkan kapasitas produksi pabriknya baik di Madiun maupun Banyuwangi.

Direktur Utama Inka Eko Purwanto mengatakan bahwa pengajuan PNM tersebut perlu dilakukan guna memperluas pasar ekspor dan memenuhi kebutuhan perkeretaapian domestik. Serta meningkatkan kualitas dari produk yang dibikinya.

Pasalnya, saat ini kapasitas produksi di pabrik Inka di Madiun hampir melewati batas kemampuan atau overload. Kemudian untuk pabrik INKA di Banyuwangi, Eko menjelaskan bahwa produksinya masih belum optimal. 

Hal tersebut lantaran masih kurangnya fasilitas yang ada di prabrik itu.

Dia mengatakan dengan adanya PNM ini maka produksinya akan naik hingga 2 kali lipat dan akan maksimal beroperasi pada tahun 2025.

“Dengan PMN diharapkan kami bisa akselerasi dari sisi penyelesaian produk dan peningkatan kualitasnya," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Selasa (19/9/2023).

Eko menjelaskan, dari usulan oengajuy PNM sebesar Rp1 m triliun, pihaknya akan menggunakan untuk peningkatan fasilitas dan manufaktur. Sehingga proses pengerjaannya akan lebih cepat.

"Naikin kualitas alat-alat pengetesan, kami perlukan 18 miliar dan fasilitas propulsi & brake butuh Rp29 miliar. Total Madiun Rp271 miliar," katanya.

Sementara untuk pabrik di Banyuwangi, Eko merincikan penggunaannya untuk membeli mesin manufaktur carbody seharga Rp274 miliar, kemudian bangunan workshop line 2 senilai Rp87 miliar, fasilitas test track & equipment senilai Rp253 miliar, dan fasilitas pengujian kualitas seharga Rp38,5 miliar.

"Untuk Banyuwangi perhitungan total butuh Rp729 miliar," katanya.

(SLF)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement