"Hingga saat ini user dari Privy sudah mencapai 30 juta individu. Dengan digitalisasi diharapkan dapat mendukung percepatan ecotourism di tanah air," kata Marshall.
Sementara General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan, menyampaikan apresiasi atas dukungan penguatan fasilitas dari Kemenparekraf dan Privy yang akan meningkatkan kenyamanan bagi wisatawan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Handhy menjelaskan hingga saat ini jumlah penumpang di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai terus meningkat. Saat ini meski masuk low season, jumlah penumpang bisa mencapai 22 ribu hingga 23 ribu per hari.
Terlebih banyak maskapai dari luar negeri yang berencana menambah frekuensi atau membuka kembali penerbangannya ke Bali. Seperti China Airlines yang rencananya akan masuk pada September 2022.
"Artinya memang perlu kerja sama kolaborasi di antara kita semua untuk memastikan pariwisata di Bali sudah mulai tumbuh dan ini perlu kita dorong kembali. Dan kursi-kursi tersebut akan ditempatkan di berbagai areal bandara agar bisa dimanfaatkan secara maksimal," kata Handhy.
(NDA)