sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tingkatkan Ketersediaan Bahan Baku, Pupuk Indonesia Gandeng Perusahaan Arab Saudi

Economics editor Suparjo Ramalan
09/09/2024 12:09 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) memerlukan pasokan amonia hijau untuk memproduksi pupuk urea dan NPK.
Tingkatkan Ketersediaan Bahan Baku, Pupuk Indonesia Gandeng Perusahaan Arab Saudi. Foto: MNC Media.
Tingkatkan Ketersediaan Bahan Baku, Pupuk Indonesia Gandeng Perusahaan Arab Saudi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - PT Pupuk Indonesia (Persero) memerlukan pasokan amonia hijau untuk memproduksi pupuk urea dan NPK. Sejumlah aksi korporasi pun ditempuh perseroan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Salah satunya, menggaet ACWA Power atau perusahaan asal Saudi Arabia yang fokus pada pembangunan, pengoperasian pembangkit listrik bersih, air, dan hidrogen hijau.

Kemitraan dengan ACWA Power juga melibatkan PLN Energi Primer Indonesia dan PLN Indonesia Power. Kolaborasi empat entitas ditandai oleh penandatanganan perjanjian Head of Key Terms (HoT) terkait pengadaan hidrogen hijau untuk pengembangan amonia hijau.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan melalui kesepakatan HoT ini, keempat perusahaan memastikan ketersediaan pasokan hidrogen hijau sebagai bahan baku utama produksi amonia hijau.

Dia menyebut, amonia hijau akan dimanfaatkan Pupuk Indonesia dalam proses produksi pupuk urea dan NPK, sehingga mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku untuk industri pupuk nasional.

"Kami tidak hanya memastikan produksi berjalan dengan baik, tapi kami juga menjaga kepastian bahan baku. Langkah yang kami lakukan hari ini, bisa mengurangi penggunaan bahan baku yang non-renewable," ujar Rahmad melalui keterangan pers, Senin (9/9/2024). 

Rahmad menjelaskan, bahan baku non-renewable seperti gas alam suatu ketika akan habis. 

"Karenanya, ini langkah strategis kami menggantikan gas alam dengan air, supaya Pupuk Indonesia bisa terus menyediakan pupuk yang dibutuhkan oleh petani dan Pupuk Indonesia bisa terus menjadi pelaku utama penopang ketahanan pangan nasional," kata dia.

Proyek tersebut, lanjut dia, juga akan melibatkan pembangunan pabrik hidrogen hijau oleh Project Company, sebuah perusahaan patungan yang dibentuk oleh ACWA Power bersama PLN Energi Primer Indonesia dan PLN Indonesia Power sesuai dengan perjanjian pengembangan bersama (Joint Development Agreement) yang telah ditandatangani pada Desember 2023.

Project Company ini akan bertindak sebagai entitas penjual yang bertanggung jawab atas produksi dan pengelolaan hidrogen hijau. Hidrogen hijau yang dihasilkan akan dipasok kepada Pupuk Indonesia dan mitra lainnya melalui kontrak jangka panjang selama 25 tahun.

Hidrogen hijau tersebut dihasilkan melalui proses elektrolisis air yang didukung oleh energi terbarukan, sehingga menjamin rendahnya intensitas karbon dari hidrogen yang dihasilkan.

Kolaborasi sejalan dengan inisiatif Green Economy Pioneer 10 Years Roadmap Kementerian BUMN, yang mendorong sinergi antar BUMN untuk memimpin transisi energi hijau di Indonesia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement