Dengan kondisi surplus tersebut, neraca perdagangan Indonesia dari awal tahun 2022 hingga April 2022 tercatat untung 16,89 miliar dollar AS. Angka itu jauh lebih besar dibandingkan surplus Januari-April 2021 yang sebesar USD 7,81 miliar.
Margo menjelaskan, surplus NPI bulan April 2022 terbesar disumbang sektor non migas. Antara lain dari lemak dan minyak hewan atau nabati, kemudian disusul bahan bakar mineral.
Adapun negara penyumbang surplus terbesar yakni Amerika Serikat (AS), India dan Filipina. NPI Indonesia dengan AS mengalami surplus sebesar USD 1,6 miliar. Komoditas penyumbang utamanya dari pakaian dan aksesorisnya, atau rajutan dan alas kaki. (RAMA)