sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tolak Pakai APBN, Bulog Pilih Ngutang ke Bank untuk Serap Padi Petani

Economics editor Suparjo Ramalan
09/12/2022 16:04 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengaku menolak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk menyerap beras di penggilingan.
Tolak Pakai APBN, Bulog Pilih Ngutang ke Bank untuk Serap Padi Petani. (Foto: MNC Media)
Tolak Pakai APBN, Bulog Pilih Ngutang ke Bank untuk Serap Padi Petani. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) mengaku menolak menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk menyerap beras di penggilingan. Sebagai gantinya, Bulog memilih melakukan pinjaman atau utang di perbankan.

"Saya pernah ditawari Menkeu 'apakah perlu APBN untuk pembelian beras itu?' Saya bilang tidak. Kita bisa, tetap pinjam uangnya, tapi kan itu atas penugasan pemerintah," ungkap Buwas saat ditemui di gedung DPR, dikutip Jumat (9/12/2022).

BUMN Pangan itu memang mencatatkan piutang kepada pemerintah sebesar Rp 5,2 triliun yang belum dibayarkan hingga kini. Utang negara itu pun sempat disinggung Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin dalam rapat dengar pendapat (RDP) pada November 2022 lalu. 

Buwas memang mengaku tidak ada kendala atau hambatan dengan pendanaan, hanya saja stok beras di penggilingan menipis yang membuat Bulog kesulitan mengejar target penyerapan beras sebesar 1,2 juta hingga tahun ini. 

Cadangan beras Perum Bulog diperkirakan hanya mencapai 300.000 ton hingga akhir 2022. Sementara, Buwas menilai jumlah tersebut sangat membahayakan, bila tidak ada penambahan. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement