Emiten sawit milik Eka Tjipta alias grup Sinar Mas, PT Smart Tbk (SMAR) malah turun 0,45 persen.
Kenanga Research berbasis Malaysia pada pertengahan Juli lalu memproyeksikan harga CPO mungkin akan lebih tinggi dari perkiraan rata-rata saat ini sebesar RM3.700 per ton untuk tahun 2023 hingga 2024.
Fenomena El Nino menjadi faktor kunci dari pergerakan harga CPO yang diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun 2023 atau awal tahun 2024.
Kenanga Research juga mengatakan produksi tandan buah segar (TBS) sawit Malaysia diperkirakan meningkat secara musiman pada Juli dan mencapai puncaknya pada bulan September atau Oktober tahun ini.
“Jika (El Nino) parah, perkiraan kami saat ini akan surplus pangan global yang kecil pada tahun 2024 dapat berubah menjadi defisit bahkan dengan penurunan produksi minyak sawit sebesar hanya dua persen pada 2024. Oleh karena itu, perkiraan minyak sawit mentah sebesar RM3.700 per ton pada tahun 2023 hingga 2024 mungkin akan lebih kuat,” kata perusahaan itu dalam sebuah catatan.