Selain itu, adanya rencana jalan tol yang saat ini sedang dikerjakan dari ruas batas Sumsel-Simpang Tempino sepanjang 15 kilometer.
Dia menambahkan, ada beberapa penyebab kerusakan jalan yang terjadi, diantaranya akibat Over Dimension dan Overloading (ODOL) tingginya volume, tonase dan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) kendaraan angkutan batu bara yang melewati jalan nasional tersebut.
“Ada 4 hal terkait dengan kegiatan ODOL, yakni kerusakan jalan amblas, penyempitan badan jalan dengan adanya parkir yang kita lihat tadi di sepanjang jalan," ujar Satrio.
Kemudian, katanya, kerusakan (rutting) terutama pada persimpangan akibat tingginya volume dan tonase yang dilalui oleh kendaraan batu bara, kerusakan pada pavement-nya akibat kapasitas dan tonase yang dilewati angkutan batu bara.
Selain tonase dan dimensi, sambungnya, dari survei LHR pada 2020 sampai 2022 terjadi kenaikan jumlah kendaraan hingga mencapai 197.85 persen.