"Hal ini sudah diakui dunia internasional atas penanganan Covid selama ini maupun varian delta yang sangat amat berat," katanya.
Dia juga menegaskan kebijakan penentuan harga hingga mekanisme lain RT-PCR ditetapkan secara transparan. Dimana, kebijakan itu dibahas melalui rapat terbatas antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Maju. Sehingga, isu bisnis PCR yang dikaitkan dengan dirinya dinilai tidak terbukti alias hoaks.
"Ratas itu dihadiri tidak saja Erick Thohir, ratas itu dihadiri Menkeu, Bapak Presiden, Bapak Wakil Presiden, Menteri Kesehatan, kebijakan PCR juga ditentukan secara transparan. Jadi, apa mungkin rapat terbatas itu men-setting menguntungkan saya. Berarti apa? Berarti semua yang ada di ratas itu dituduh memperkaya diri sendiri?," tegasnya.
Erick mencatat, dirinya tak memiliki latar belakang bisnis di industri kesehatan dan farmasi. Artinya, dia tidak cukup berpengalaman di sektor tersebut. Namun begitu, ada oknum tertentu yang menuding dirinya memperkaya diri melalui pelaksanaan RT-PCR.
"Mohon maaf nih ya, ini bukan bisnis saya, kesehatan saya bukan track record itu, lalu saya diframing memperkaya. Dibanding dengan seluruh kegiatan yang kita lakukan pada saat Covid," ungkapnya.