Selain itu, ukuran uang rupiah kertas tahun emisi 2022 juga lebih kecil dibandingkan sebelumnya. Jika angka nol lebih lengkap, sambung Marlison, maka ukuran angka yang ditulis di uang rupiah kertas tahun emisi 2022 otomatis lebih kecil. Hal itu akan membuat masyarakat kesulitan mengidentifikasi pecahan uang tersebut.
"Secara teknis karena masalah ruang yang terbatas dan untuk kemudahan identifikasi oleh masyarakat," jelas Marlison.
Dia pun membantah bahwa penghapusan tiga angka nol paling belakang sebagai sinyal bahwa BI akan melakukan redenominasi. "Tidak ada kaitan dengan redenominasi," katanya.
(FRI)