Dalam produksinya pun, Eva dibantu oleh kelompok usaha yang terdiri dari 300 orang perempuan. Kelompok usaha ini terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya penyedia bahan baku, yang menyiapkan bahan baku berasal dari kalangan ibu rumah tangga yang memang tinggal di pesisir pantai dan mereka mengolah daun pandan setengah jadi, dalam bentuk daun kering. Kemudian, masuk kebagian yang bertugas pengerjaan khusus lembaran tikar, selanjutnya diolah menjadi berbagai bentuk.
Bantuan BRI dirasakan Eva sejak dirinya memberanikan diri mengajukan pinjaman KUR sebesar Rp25 juta untuk membeli peralatan berupa mesin jahit dan lainnya. Dari sini, usahanya berkembang.
BRI juga memberikan bantuan berupa bangunan sebagai tempat kerajinan dibuat kelompok usaha ini. Dia juga menyatakan bahwa karena rumah produksi menyatu dengan rumah tinggal, maka BRI memberikan hibah bangunan gallery pemasaran untuk produk anyaman pandan.
"Dari sisi pendanaan, hanya KUR yang cocok untuk kami karena dari segi suku bunganya sangat rendah, dan itu sangat membantu permodalan kami," ujarnya.