"Oleh karena itu, terdapat banyak potensi yang belum tergali dalam hubungan perdagangan kita, dan perjanjian ini hadir di waktu yang sangat tepat," tutur dia.
Melalui CEPA, Ursula optimistis akan tercipta peluang baru di sektor industri, pertanian, otomotif, hingga jasa. Ia juga menekankan pentingnya kerja sama dalam memperkuat rantai pasokan bahan baku penting demi mendukung transisi energi bersih dan transformasi digital yang bertanggung jawab.
"Kita tidak hanya menginginkan pasokan yang aman, tetapi juga pasokan yang bertanggung jawab. Hal ini kita miliki bersama, yaitu menghormati lingkungan, menghormati komunitas lokal, dan fokus yang jelas pada lapangan kerja yang layak dan penciptaan nilai lokal. Inilah cara berbisnis Eropa dan Anda dapat mengandalkan kami," sebutnya.
Selain aspek ekonomi, Ursula juga menyinggung pentingnya kemitraan strategis dalam menghadapi tantangan global. Ia menekankan bahwa Eropa dan Indonesia memiliki komitmen bersama terhadap perdamaian, stabilitas, dan tatanan internasional berbasis aturan.
"Di masa tantangan global seperti ini, para mitra harus memperkuat hubungan mereka. Eropa dan Indonesia memiliki komitmen yang mendalam terhadap perdamaian, stabilitas, dan tatanan internasional yang berbasis aturan. Oleh karena itu, hari ini kami membahas peningkatan hubungan kami ke tingkat kemitraan strategis," katanya.
(Febrina Ratna Iskana)