IDXChannel - Universitas Darma Persada (Unsada) kembali menyelenggarakan kegiatan conference level internasional atau International Symposium bersama ASJA (Asia Japan Alumni), ASCOJA (Asean Council of Japan Alumni), dan PERSADA (Perhimpunan Alumni dari Jepang).
Kegiatan tersebut diharapkan bisa mempererat hubungan bilateral dan membangun kerjasama mulai dari transformasi digital hingga sektor energi.
Sejalan dengan tema besar yang diangkat yaitu pada ASJA-ASCOJA-PERSADA International Symposium tahun ini yaitu How the COVID-19 Pandemic Affects and Provides Opportunities for ASEAN-Japan Social, Culture & Economic Development.
Sekjen Perhimpunan Alumni Jepang (Persada), Hidekie Amangku menjelaskan kali ini penyelenggaraan ASJA-ASCOJA-PERSADA International Symposium disisipkan beberapa sub tema pembahasan, seperti Digital Transformation, IT Agriculture, Online Marketing, Start Up, Education, Finance Technology, dan Energy.
"Akan ada peluang bagi aktivitas masyarakat untuk berkembang. Ini pengumuman yang keren. Mempelajari budaya Jepang itu sulit, untuk melakukan pertukaran dengan orang Jepang, apa yang akan menjadi pemahaman tentang Jepang bagaimana tentang masa depan," ujar Hidekie dalam paparannya di Kampus Unsada, Jumat (7/7/2023).
Acara tersebut terbagi dalam dua sesi, pemaparan pertama disampaikan oleh Nurfadilah Hj Jailani dari Brunei Darussalam dengan judul Opportunities of Financial Technology under the impact of Covid-19 in Brunei Darussalam.
Kehadiran fintech memberikan keuntungan bagi Brunei Darussalam dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19.
"Selama beberapa tahun terakhir, pembukaan akun digital telah menjadi yang teratas dalam daftar teknologi yang ingin ditambahkan atau diganti oleh organisasi, Covid-19 mendorong transformasi digital ke lini depan," kata Nurfadillah.
Setelah Bruneri Darussalam, pemaparannya dilanjutkan oleh perwakilan dari Kamboja yang membahas isu tentang resillient tourism stategic seiring pemulihan pasca pandemi COVID-19.
Selanjutnya perwakilan dari Laos yang memaparkan tentang bagaimana Pandemi COVID-19 Mempengaruhi dan Memberikan Peluang bagi ASEAN-Jepang Sosial, Budaya, dan Ekonomi Pengembangan untuk perspektif Laos.
Selain itu ada juga perwakilan dari Malaysia yang berbicara tentang keberlanjutan energi baru terbarukan sebagai sumber energi di masa yang akan datang.
Sesi pertama kemudian ditutup oleh pemaparan dari Myanmar yang berbicara tentang dampak penanggulangan pandemi terhadap peningkatkan sektor kesehatan.
Selanjutnya pada sesi kedua dibuka oleh pemaparan dari perwakilan Singapura Yi Hsen Gian, yang menjelaskan tentang bagaimana membangun atau memanfaatkan peluang ekonomi pasca pandemi COVID-19.
Kemudian dilanjutkan oleh pemaparan dari perwakilan Thailand tentang kiat sukses mengimplementasikannya transformasi digital.
Kemudian pemaparan ditutup oleh perwakilan dari Indonesia yang bawakak oleh Benyamin Kusumoputro tentang Peluang ASEAN dan Jepang untuk melakukan Penelitian Kolaboratif dalam Artifisial Intelijen dan Robotika.
(SLF)