sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

UNTR Gelar Workshop Wartawan 2024, Ajang Pererat Keberagaman dan Keberlanjutan

Economics editor Dinar Fitra Maghiszha
28/10/2024 14:36 WIB
Grup PT United Tractors Tbk (UNTR) menyelenggarakan Workshop Wartawan United Tractors Group 2024 sebagai langkah mempererat keberagaman dan keberlanjutan.
UNTR Gelar Workshop Wartawan 2024, Ajang Pererat Keberagaman dan Keberlanjutan (foto dinar)
UNTR Gelar Workshop Wartawan 2024, Ajang Pererat Keberagaman dan Keberlanjutan (foto dinar)

IDXChannel - Grup PT United Tractors Tbk (UNTR) menyelenggarakan Workshop Wartawan United Tractors Group 2024 sebagai langkah mempererat keberagaman dan keberlanjutan.

Kegiatan ini juga didukung oleh sejumlah entitas UNTR, meliputi PT Pamapersada Nusantara (PAMA), PT Kalimantan Prima Persada (KPP Mining), PT Agincourt Resources (PTAR), dan PT Energia Prima Nusantara (EPN).

Agenda berlangsung di Hotel Tentrem, Semarang, Jawa Tengah, Selasa-Kamis, 22-24 Oktober 2024, bersama 20 wartawan media nasional, dan 23 wartawan lokal Semarang dan Jawa Tengah.

Head of Corporate Governance and Sustainability Division UNTR, Sara K. Loebis mengatakan, acara ini merupakan upaya perusahaan dalam memperkuat relasi dengan media.

“Serta mendukung prinsip environmental, social, governance (ESG) dan diversity, equity, inclusion (DEI) melalui jurnalisme yang mengedepankan keberagaman dan perdamaian,” kata Sara.

Dua narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Chairman of Foreign Policy Community Indonesia (FPCI) sekaligus mantan Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat dan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal, serta Wartawan Senior, Desi Fitriani. 

Sementara itu, sesi diskusi dipandu oleh Wartawan Senior dan Pengamat Politik sekaligus Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa dengan tema “Panel Discussion on Peace Journalism”. 

Dino memaparkan tujuh peristiwa yang memperlihatkan diplomasi Indonesia dalam menyelesaikan konflik di dalam dan di luar negeri sejak era Orde Lama hingga pasca-reformasi.

Terinsipirasi dari Ali Alatas selaku Menteri Luar Negeri 1988-1999, Dino menuturkan diplomasi sebagai langkah kemanusiaan yang tulus, dengan tidak menempatkan kepentingan pribadi.

“Beliau merupakan negarawan sejati, low profile, dan benar-benar bekerja untuk perdamaian secara tulen dengan memahami secara rinci isi dokumen perjanjian yang ditawarkan," kata Dino.

Sementara itu, Desi Fitriani juga membagikan cerita mengenai liputan konflik yang terjadi di sejumlah negara, seperti Gaza, Palestina, serta Mindanao Selatan, Filipina, dan Timor Leste. 

Desi juga mengajak wartawan untuk memahami pentingnya pelaporan fakta yang akurat dalam peristiwa konflik. 

“Penting sekali melihat dari dua sisi atas peliputan sebuah konflik. Ini tugas para jurnalis,” katanya.

(Fiki Ariyanti)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement