sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Upaya Holding PTPN Agar RI Tak Impor Gula Lagi di 2025

Economics editor Suparjo Ramalan
15/01/2022 06:59 WIB
Kementerian BUMN menargetkan Holding Perkebunan dapat melipatgandakan produksinya menjadi 1,8 juta agar Indonesia bisa swasembada gula pada 2025 mendatang.
Upaya Holding PTPN Agar RI Tak Impor Gula Lagi di 2025 (FOTO: Dok MNC Media)
Upaya Holding PTPN Agar RI Tak Impor Gula Lagi di 2025 (FOTO: Dok MNC Media)

“Dengan demikian, persoalan disparitas kinerja pabrik gula PTPN dapat terselesaikan. Tahun 2021, sebelum transformasi bisnis gula dilakukan, sebenarnya beberapa pabrik gula kami sudah memiliki kinerja optimum dengan harga pokok produksi sekitar Rp 8.000,” Ghani, Jumat (14/1/2022). 

Dia menuturkan, restrukturisasi bisnis gula PTPN akan membawa dampak positif bagi ketahanan pangan Indonesia. Holding Perkebunan Nusantara telah memiliki roadmap bisnis gula yang sejalan dengan target pemerintah dalam mencapai swasembada gula.

Restrukturisasi bisnis gula melalui pembentukan PT Sinergi Gula Nusantara pun diyakini akan meningkatkan kemandirian gula nasional dan menyejahterakan petani.
“Mewujudkan kesejahteraan petani tebu rakyat merupakan faktor kunci dalam mewujudkan kemandirian gula konsumsi nasional," ungkap dia. 

Ghani menjelaskan, selama ini sumber pasokan tebu PTPN berasal dari HGU sendiri dan bekerjasama dengan petani rakyat.  Produktivitas tebu petani beberapa tahun belakangan ini masih sangat rendah yaitu di bawah 70 ton tebu/ha, lantaran rendahnya kualitas bibit dan teknik budidaya serta pengelolaan lahan yang kurang baik, dimana proses bongkar ratoon bisa melebihi 4 tahun.

Kondisi ini menyebabkan tingginya beban pokok petani tebu rakyat dan pada akhirnya berpengaruh terhadap pendapatan petani tebu. Untuk itu, pada roadmap gula ke depannya, BUMN melalui PTPN dan BUMN pangan dituntut meningkatkan kesejahteraan petani melalui pendampingan dan pendanaan untuk meningkatan produktivitas, serta minat petani dalam menanam tebu.  

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement