sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Urbanisasi Meningkat, 70 Persen Warga Sumut Tinggal di Kota

Economics editor Wahyudi Aulia Siregar
18/11/2022 00:35 WIB
Sekitar 70 persen masyarakat Sumatera Utara tinggal di wilayah perkotaan.
Urbanisasi Meningkat, 70 Persen Warga Sumut Tinggal di Kota (Dok.Ist)
Urbanisasi Meningkat, 70 Persen Warga Sumut Tinggal di Kota (Dok.Ist)

IDXChannel - Tingkat urbanisasi di Sumatera Utara terus meningkat. Saat ini 70 persen masyarakat Sumut tinggal di wilayah perkotaan.

Hal tersebut dikatakan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi saat Dialog Publik secara daring dengan Bupati/Walikota, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, para Kepala Sekolah dan Guru Penggerak dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2022 yang diselenggarakan Tanoto Foundation bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Sumut, di Hall Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (17/11/2022).

Hadir dalam Dialog Interaktif ini Bupati Batubara Zahir, Bupati Asahan Surya, dan Walikota Pematangsiantar Susanti Dewayanti.  Selaku narasumber Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Sumut Irwan Safii, Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Sumut Joko Ahmad Julifan, Direktur Eksekutif Synergy Policies Dinna Prapto Raharja.

Edy  mengatakan, pada tahun 2020 penduduk yang tinggal di wilayah perkotaan masih 20% dan di desa 80%. Sedangkan pada tahun 2021, penduduk yang tinggal di kota mencapai 70% dan di desa hanya tinggal 30%.

“Ini membuktikan desa kurang produktif, sehingga penduduk desa mencari pendidikan dan kehidupan di kota,” sebut Edy.

Karenanya, Edy meminta, perhatian Bupati/Walikota dan semua stakeholder bersama-sama membangun desa dan memantapkan sarana dan prasarana termasuk kualitas pendidikan mulai pendidikan dasar sampai pendidikan menengah.

Kebutuhan dasar manusia terutama pendidikan dan kesehatan, kata Edy, harus dipenuhi secara setara untuk masyarakat, baik di desa maupun di kota. Untuk itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) terus berkomitmen melalui program strategi percepatan pelayanan dan kualitas pendidikan Sumut Bermartabat, yang akan menyetarakan kualitas pendidikan antara desa dan kota.

“Pendidikan dasar SD dan SMP menjadi tanggung jawab Bupati/Walikota, sedangkan SMA dan SMK menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi. Walaupun demikian kita masih bisa saling berkolaborasi,” ujarnya.

Dalam Dialog Publik itu, Edy Rahmayadi didampingi Kepala Dinas Pendidikan Sumut Asren Nasution dan Kepala BPSDM Alwi Hasibuan menyatakan, komitmen Pemprov Sumut di bawah kepemimpinannya telah menetapkan Rencana Aksi Daerah untuk mewujudkan pendidikan berkualitas.

Namun untuk mendapatkan kesempatan bersekolah tidaklah sama dengan belajar. Duduk di bangku sekolah saja tidak menjamin siswa membantunya untuk sukses meniti karier. Faktornya beragam, seperti kurangnya bahan literasi, guru yang tidak datang ke kelas, murid yang tidak paham materi tapi guru tidak memfasilitasi dan lain sebagainya. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement